Senin, 30 Desember 2013

Ringkasan Novel V : Sebelas Patriot

Penulis                 = Andrea Hirata
Penerbit               = PT. Benteng Pusaka
Tanggal terbit       = Juni 2011
Kategori              = Cerita inspiratif 
Tema                   = Cinta seorang anak, pengorbanan seorang ayah, dan kegigihan menggapai mimpi
Tokoh                 = 01) Ayah (Si bungsu)          05) Pelatih Amin          09)                    
                              02) Si sulung                       06) Pak Cik, pemburu 10)
                              03) Van Holden                  07)                              11)
                              04) Si tengah                       08)                              12)
                                                           
Ringkasan            = 

      Pada zaman penjajahan Belanda, di Belitong, ada 3 lelaki kecil yang berusia 13, 15, dan 16 tahun diseret Belanda untuk ditugaskan menggantikan ayah mereka yang hampir sepanjang hidup telah ditindas Belanda, sampai lunas tenaga dan usianya. Mereka bertiga bersama dengan ratusan anak lainnya yang di bawah umur harus melakukan kerja rodi. Kehidupan ketiga bersaudara dan seluruh warga di Belitong suram terutama kehadiran pemimpin Distric beheerder Van Holden yang memimpin wilayah ekonomi Pulau Bangka dan Belitong dengan kejam. Van Holden juga membangun tangsi yaitu tempat para ekstremis disiksa tanpa ampun walaupun hanya melakukan kesalahan sepele. Contohnya tidak menunduk jika melewati bendera Belanda dan tidak turun dari sepeda jika berpapasan dengan Belanda sehingga membuat warga Belitong sengsara. Peraturan ini harus ditaati semua warga Melayu agar tidak dibawa ke tangsi atau ditembak. Anehnya saat Peringatan lahirnya Ratu Belanda, orang-orang Melayu harus memeriahkannya dengan cara mengikuti piala  District beheerder dimana Belanda selalu dijadikan pemenang.
     Waktu terus berjalan, selanjutnya si bungsu dari 3 bersaudara itu menjadi ayah seorang anak lelaki bernama Ikal. Ikal sangat perhatian dan menyayangi ayahnya. Ayah Ikal pendiam dan penyabar. Namun setelah Ikal menemukan satu foto lama bergambar ayahnya di masa remaja, akhirnya Ikal mengetahui bahwa ayahnya pernah menjadi pemain sayap kiri kesebelasan kuli parit tambang yang hebat. Karena kehebatannya, kesebelasan prajurit Belanda kalah saat pertandingan perayaan ulang tahun Ratu Belanda (Ratu Yuliana). Ayah dibawa prajurit Belanda ke tangsi. Penduduk cemas akan nasib ayah saat itu, dan ketika ayah Ikal dilempar ke luar tangsi, keadaannya sangat memilukan tempuurung kaki ayah Ikal, punggungnya luka-luka. Itulah penyebab kaki ayah pincang dan ayah seperti selalu menahan haru ketika menyaksikan pertandingan sepak bola. Itu semua diceritakan oleh Pak Cik, pemburu kepada Ikal.
       Setelah tahu cerita tersebut, Ikal bersemangat untuk menjadi pemain sayap kiri yang hebat agar ayah bangga setelah seleksi, Ikal berhasil menjadi pemain sayap kiri kesebelasan junior provinsi. Sayang, Ikal gagal menjadi pemain nasional PSSI, klub kesayngan Ikal dan ayahnya.
       Usai SMU, Ikal kuliah di Universitas Sorbonne, Prancis. Selama musim panas, Ikal dan sepupunya, Arai berkelana di Eropa dan Afrika. Sampai di Spanyol, Arai pergi ke Alhambra dan Ikal ke Madrid. Walau keuangan kritis, Ikal berusaha membelikan kaus bertuuliskan Luis Figo di markas besar klub Real Madrid di Estadio Santiago Bernabeu. Ternyata kaus tersebut mahal, yaitu seharga 250 euro. Ikal hanya memiliki 60 euro. Ikal kecewa namun berjanji kepada Adriana, sang pramuniaga untuk kembali demi kaus yang juga ditandatangani Luis Figo itu, idola ayah Ikal.
        Singkat cerita, Ikal mencari kerja di Barcelona. Pagi hingga siang hari menjadi tukang cat dan tukang angkat furnitur. Malam hari menjadi pembantu umum klub sepak bola junior Barca. Semua itu pekerjaan kasar. Memunguti bola, mengumpulkan kaus pemain, dan diperintah-perintah oleh pebantu pelatih utama. Selain itu, waktu senggang dipakai untuk mengamen.
          Ketika sudah terkumpul 250 euro, Ikal segera ke Madrid. Untung saja kaus yang tinggal selembar itu disimpan Adriana untuk Ikal sehingga tidak dibeli orang lain. Ikal bahagia sekali, karena bisa memberikan kejutan bahagia kepada ayahnya. Ikal dan Adriana berteman baik. Adriana memberi tiket sepak bola Real Madrid melawan Valencia dengan harga sangat spesial. Tontonan sepak bola ini sangat bersejarah untuk Ikal sebagai orang kampung. Tak ada lagi hal yang membahagiakan Ikal selain bisa membahagiakan ayah tercinta.

Rabu, 18 Desember 2013

Ringkasan Novel IV : Tumbuh di Tengah Badai

Penulis           = Herniwatty Moechiam
Penerbit         = PT. Lini Laskar Pelangi
Tanggal terbit = April 2009
Kategori        = Kisah nyata
Tema             = Perjuangan seorang Ibu untuk anaknya
Tokoh           = a) Catra
                        b) Ibu Henny, ibunda Catra
                        c) Bapak Wim, ayahanda Catra
                        d) Tantri
                        e) Yanno

Ringkasan      =

     Pada November 1989, pukul 3:10, seorang ibu melahirkan bayi laki-laki. Bayi tersebut diberi nama: Catur Putra dan panggilannya Catra. Tumbuh kembang fisik Catra tergolong normal walaupun saat bayi, Catra sering sakit. Diagnosa dokter adalah Catra alergi dan asma.
     Menjelang usia 2 tahun, ibunda merasa ada yang janggal pada Catra. Catra belum bisa bicara walau banyak ocehannya yang tidak jelas. Setelah menjalani terapi wicara dan beberapa pemeriksaan, Catra dinyatakan sebagai penyandang autis. Autis adalah gangguan perilaku, yang pada saat itu masih langka cara penanganannya. Ibu Henny dan Pak Wim rajin mendiskusikan kondisi Catra ke ahlinya. Terkadang Pak Wim putus asa dan sering marah pada keluarganya. Ini karena Pak Wim belum ikhlas menerima keadaan Catra yang sulit berkomunikasi. 
      Hanya Ibu Henny yang sangat sayang dan gigih merawat, mendidik serta mengantar Catra ke dokter, psikiater, sekolah, dan tempat-tempat terapi. Kakak Catra ada dua orang, yaitu Tantri dan Yan. Mereka tergolong anak nakal dan terlihat seperti kecewa, karena merasa ibu hanya sayang pada adik mereka. Betapa repot dan letihnya fisik dan jiwa Ibu Henny menghadapi permasalahan yang ada. Terlebih lagi Catra sempat ditolak waktu mendaftar sekolah karena kondisinya tersebut.
     Waktu terus berjalan. Dengan semangat dan tenaganya, perjuangan Bu Henny tidak sia-sia. Catra semakin pandai, mulai menyamai teman-teman sebayanya. Kondisi emosinya mulai stabil. Sejak di sekolah dasar, Catra sudah tergabung dalam orkestra karena ia pandai memainkan biola. Minatnya pada gambar-gambar arsitektur lama membaawanya ke komunitas museum. Catra juga senang melihat masjid. Teman-teman Bu Henny sesama orang tua murid yang dulu mengejek dan menjauh, kini mengakui kelebihan Catra. 
         Catra menyadari bahwa ibunya yang selalu mengerti dan selalu siap untuk dirinya. Kak Tantri dan Yan juga mulai membaik perilakunya. Mereka membimbing Catra saat adiknya ini memasuki masa remaja. Ibu Henny terharu dan bangga melihat perkembangan anak-anaknya. 
      Saat Catra lulus SMU, ia diterima di dua universitas negeri paling bagus. Universitas Gajah Mada menerimanya di fakultas arkeologi. Universitas Indonesia menerima Catra di fakultas sastra. Kebahagiaan Catra dan keluarga tak terbendung lagi. Catra lulus ujian tertulis, mengalahkan ribuan peserta. Catra memutuskan untuk kuliah di Universitas Gajah Mada. Tahun 2013 ini Catra diwisuda menjadi seorang arkeolog.

Senin, 16 Desember 2013

Ringkasan Novel III : Ramzi dan Kesatria Benteng

Penulis            = Raliesta
Penerbit          = PT. Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit  = Mei 2013
Kategori         = Persahabatan
Tema              = Strategi menentukan kemenangan
Tokoh            = 01) Ramzi       05) Gena     09) Ditto
                         02) Dhani        06) Arinal    10) Ganda
                         03) Roem        07) Farid     11) Pak Yaser
                         04) Ruby         08) Ferdi     12) Pak Irfan

Ringkasan      =

       Pada suatu hari, ada seorang anak lelaki kelas 5 SD yang bersekolah di SD Teluk Angsan bernama Ramzi. Sejak kedua orangtuanya meninggal dunia, ia tinggal di rumah pamannya, yaitu Paman Irawan namun Ramzi selalu ditindas oleh sepupunya, yaitu Dhani. Penindasan ini terulang di sekolahnya. Awalnya, Ramzi tidak mau melakukan apapun saat ditindas, tetapi lambat laun ia mulai melawan Dhani walaupun masih kalah dalam berkelahi. 
       Saat di sekolah, ia berhasil mendapatkan tiga orang sahabatnya, yaitu Farid, Roem, dan Ditto namun sahabatnya bertambah lagi dengan kehadiran murid baru yaitu Gena. Walaupun bertubuh besar, Gena lebih pintar daripada mayoritas anak gemuk. Mereka berempatlah yang berusaha membantu Ramzi dalam menyingkirkan Tim Bomber yang beranggota Dhani, Ruby, Ganda, Arinal, dan Ferdi karena Tim Bomber sudah menindas siswa SD Teluk Angsan sehingga Ramzi dan sahabatnya berusaha menghentikan perilaku yang dilakukan Tim Bomber.
      Akhirnya, Roem mengetahui cara mengalahkan Tim Bomber, yaitu bermain petak benteng memakai kuda lumping karena Roem yakin bahwa Tim Bomber berpostur tubuh gemuk sehingga tidak dapat berlari cepat sehingga lebih mudah ditawan. Pertandingan dimulai, tim yang berhasil memenangkan dua dari tiga pertandingan dengan skor 15 berhak memiliki Lapangan Teluk Angsan. Pada pertandingan pertama, Tim Bomber berhasil mempermalukan Ramzi dan sahabatnya namun sebelum pertandingan kedua, Ramzi dan para sahabatnya membuat strategi agar dapat mengalahkan Tim Bomber pada pertandingan kedua. Alhamdulillah, usaha Ramzi dan sahabatnya berhasil sehingga skor kedua tim menjadi satu sama.
        Tetapi sebelum pertandingan terakhir, Farid mendadak sakit sehingga Ramzi dan sahabatnya mencari pengganti Farid. Pada awalnya, Ramzi dan sahabatnya bermain di rumah Gena dan terinspirasi dari adik kembar Gena, Gina. Ia sangat lincah dan memiliki kecepatan yang stabil sehingga Ramzi tertarik memilihnya walaupun Gena melarangnya karena Gina perempuan. Lalu, Ramzi meminta tolong Gina agar mau menjadi anggota timnya karena Farid sakit. Akhirnya, Gina mau menerima bujukan Ramzi.
       Kemudian, pertandingan terakhir dimulai. Ini pertama kali Gina menunjukkan aksinya. Pertandingan baru dimulai, Gina sudah berhasil menaklukkan benteng Tim Bomber. Pada akhirnya, Gina bukan dianggap anak perempuan, tetapi anak laki-laki. Akhirnya, Ramzi dan pasukannya berhasil memenangi pertandingan, tetapi diwarna kecelakaan yang dialami Dhani sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
          Tenyata selain pertandingan petak benteng, diwarnai juga oleh rencana busuk pecurian surat tanah SD Teluk Angsan untuk mengambil alih sekolah dan mengubahnya menjadi pasar swalayan. Awalnya saat sedang membagikan kertas yang sudah dinilai pada anak-anak lain. Masih ada empat lembar kertas. Farid sakit, Astri izin, Rully belum ada keterangan. Ramzi heran kertas tugasnya kelebihan satu. Kemudian ia memeriksa bahwa isi kertas tersebut yaitu ''Kesempatanmu hana sampai Minggu malam. Ambil surat-surat itu dan buat seolah terjadi kecelakaan. Kau tidak akan dapat bagian kalau rencana ini gagal''.
         Kemudian, Ramzi bertekad ke Teluk Angsan dan diam-diam pergi ke ruang kepala sekolah. Tiba di ruang kepala sekolah, Ramzi heran Pak Yaser diikat di ruang kepala sekolah. Saat itu, Ramzi sedang bengong lau ada yang menepuk pundaknya. Kemudian berbalik dan kaget melihat Pak Irfan dengan senyum licik sambil meminta kameranya. Kemudian Ramzi melangkah mundur untuk menghindari Pak Irfan. Ramzi mengetahui segalanya. Ramzi tidak akan membiarkan Pak Irfan mencuri Teluk Angsan. Sikap Pak Irfan tidak terkendali sehingga berubah menjadi gila. Lalu, Pak Irfan mengeluarkan sesuatu dari sakunya untuk mengambil dirigen dan ditungkan ke buku-buku dan kertas yang berserakan. Pak Irfan menyiram seisin ruangan dengan bensin, tetapi tangan kanannya hanya memercikkan api sama sekali tak menyala. Ia mencoba sekali lagi, tetapi hanya ada percikan api sesaat. Dicobanya sekali lagi, tetapi hanya ada percik kecil yang langsung menghilang. Lagi, dan kali ini api keluar dari mulut korek gas sehingga membuat ruang kepala sekolah terbakar. Pak Irfan tersenyum lebar. Setelah Pak Irfan mengucapkan nama ayah Ramzi, semangat Ramzi langsung membara. Ramzi dan Pak Irfan berkelahi. Ramzi terpental. Kepala Ramzi membentur sudut meja. Pak Irfan memegangi pelipisnya yang luka, darah mengucur menghalangi pandangannya.
        Ramzi tersadar bahwa kejadian tersebut membanjiri ingatannya. Ia bingung padahal sebelumnya hanya ada Pak Irfan. Lalu, Pak Lukman memberitahukan bahwa surat tanah tersebut tidak diambil oleh Pak Irfan. Ramzi pikir, Pak Yaser adalah pelakunya namun Pak Yaser telah menyelamatkan Ramzi sehingga ia salah menilai Pak Yaser. Ia bertanya tentang kondisi Pak Yaser. Pak Lukman menjawab bahwa Pak Yaser berada di ruang ICU.
         Ruang kepala sekolah dibangun lagi. Tidak ada benda penting yang hilang namun hanya ada kerusakan yang memperbaiki hubngan seluruh penghuni SD Teluk Angsan. Karena kejadian itu, semua orang bekerja sama membangun ruang kepala sekolah yang lebih kokoh. Farid bertanya kepada Ramzi tentang keadaan Dhani. Ramzi menjawab bahwa dia dan Dhani mendapat hukuman, tetapi Dhani mendapat hukuman yang lebih berat karena Bibi Nila sangat marah tentang betapa sombongnya Dhani di sekolah. Ramzi dan sahabatnya berharap SD Teluk Angsan aman dan mendapat  guru pengganti yang lebih baik. 

Pengalamanku (Part VII)

      Setelah UAS, maka pada hari Minggu tanggal 15 Desember 2013 diadakan nonton bersama di bioskop Pondok Indah Mall 2 (PIM 2) bersama teman-teman kelas 7A dan Akselerasi tahun pertama (Aksel 1). Sebelum nonton, kami berkumpul di Pancious Pancake House untuk makan siang pada pukul 11.00 dan shalat karena pada pukul 12.15 filmnya dimulai. Di Pancious, aku makan Fettucine Salmon Marinara. Aku sangat menyukai makanan pasta terutama fettucine karena bergizi dan memiliki susu atau krim bahkan ditambah salmon menjadi lebih lezat.
      Setelah itu, aku dan teman-teman kelas 7A dan Aksel 1 pergi ke bioskop untuk menonton film Hobbit Desolation of Smaug yang mengisahkan tentang kurcaci mencari permata putih dan berkilau namun harus menghadapi seekor naga raksasa bernama Smaug yang pernah menghancurkan kota kelahiran para kurcaci tersebut. Film ini berdurasi 2 jam 30 menit. Kami sangat menikmati film tersebut. Semoga kelas 7A lebih solid dan kompak. 

Minggu, 15 Desember 2013

Ringkasan Novel II : Dan Surga pun Tersenyum

Penulis            = Satria Nova, dkk.
Penerbit          = Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika)
Tanggal terbit  = Juli 2013
Kategori         = Perjuangan orang yang memiliki kekurangan dalam hidupnya
Tema              = Makna ketulusan dan syukur yang sesungguhnya
Tokoh            = a) Paini
                         b) Nurul
                         c) Roger
                         d) Wak Dullah
                         e) Khilda Baiti R.
                         f ) Aku

Ringkasan      =
     
       Ada seorang ibu penyandang cacat dan mendapat penghargaan Kartini Award bernama Bu Paini. Siang lalu, aku mengunjungi rumahnya di Rawalumbu, Bekasi dan kebetulan ada penyerahan dari Dompet Dhuafa kepada kelompok penyandang cacat yang berada di bawah asuhan Bu Paini, selaku ketua kelompok mitra dampingan Dompet Dhuafa. Setelah itu, aku dan Bu Paini berdiskusi untuk menggali lebih dalam kisah hidupnya. Awalnya bekerja sendiri namun karena kewalahan, ia mencari penyandang cacat lain untuk membantunya. Umumnya, anak-anak mulai masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun, tetapi Bu Paini mulai masuk sekolah dasar pada usia 9 tahun. 
      Waktu SD, beliau diejek hingga membuatnya menangis, sedih, dan minder. Setelah tamat SD, beliau bersekolah khusus penyandang cacat Rehabilitation Centrum Prof. DR. Suharso di Solo, tetapi di sana beliau paling normal karena masih ada yang kurang beruntung daripada dirinya. Selepas SMA, beliau ditolak oleh semua perusahaan yang dilamarnya, tetapi karena memaksa perusahaan itu memberikan dispensasi selama 3 hari. Kalau gagal, beliau harus dipecat. Beliau optimis dan akhirnya diterima. Karena ia optimis menjalani hidup, ada lelaki yang jatuh cinta kepadanya dan mengajaknya untuk menikah. Pada saat menjalani hidup berpasangan, suami beliau  mengalami dua kali kecelakaan. Beliau pernah membantu seorang penyandang cacat yang ditelantarkan oleh suaminya dan merawat bayi salah seorang difabel yang tinggal di rumahnya. Oleh karena itu, Bu Paini sebagai wanita dermawan dan mengangkut hak para difabel.
       Di sisi lain, ada seorang anak bernama Nurul. Ia berjuang melawan rasa sakitnya. Rata-rata temannya telah berpulang, tetapi ia tetap berjuang. Pada usia 9 tahun, ia mengalami tumor otak sehingga mengalami gangguan motoris dan ingatan. Tapi saat usia 11 tahun, ia juga mengalami kebutaan. Saat ini, ia menjadi pasien di Dompet Dhuafa dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC). Akhirnya, mengalami operasi pengangkatan tumor di kepalanya di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Operasi berhasil dan dinyatakan pulih. Penyakit yang dialaminya selama beberapa tahun sudah hilang walaupun ada kebutaan akibat penyakitnya terlalu lama. Akhirnya ia tidak mengalami hilang ingatan lagi dan berat badannya menjadi 45 kg.
        Selain itu, ada seorang anak bernama Roger dengan nama asli Cecep Hidayatullah. Ia bernama Roger karena dulu berjualan rokok. Ia bekerja sebagai pedagang asongan dan rumah kos yang dikelola bersama ibunya. Ia selalu shalat tepat waktu dan hadir dalam acara pengajian di masjid. Pada suatu hari, ia dituduh mencuri saat Shalat Jumat sehingga trauma dan pindah ke masjid lain serta dituduh sebagai pengedar ganja karena berjualan asongan di sekitar kampus. Tetapi, itu tidak menyulutkan optimisnya dalam mencari nafkah di sekitar kampus. Hal yang dapat dipelajari setelah mewawancarai Roger yaitu kesederhanaan, kesabaran, dan perjuangan dan menjalani hidup. Selain itu, optimis berjuang dalam mengejar impian.
         Selanjutnya, ada seorang pelayan masjid bernama Wak Dullah. Beliau adalah pecinta Allah SWT sejati karena beliau merupakan orang pertama yang tiba di masjid dan terakhir pulang dari masjid. Tetapi, pernah ada kejadian lucu yaitu saat beliau berkumandang azan Subuh, padahal saat itu masih pukul dua pagi sehingga beliau meminta maaf karena salah melihat waktu. Aku sangat salut dengan kedisiplinan Wak Dullah karena ia datang ke masjid lebih dulu walaupun rumahnya jauh dari masjid. Sedangkan aku yang rumahnya dekat dari masjid bermalas-malasan kalau perggi ke masjid. Hal yang bisa diambil dari kisah Wak Dullah yaitu keteladanan dan totalitas. Keteladanannya yaitu istiqamah dalam menjaga masjid merupakan hal yang wajib diteladani. Totalitasnya mengabdi di rumah Tuhan menjadikan beliau tak goyah ditelan zaman.
          Berikutnya, ada seorang gadis berjilbab bernama Khilda Baiti Rohmah. Ia seorang gadis yang kreatif tentang sampah. Inspirasinya berasal dari kakek yang mengabdi sebagai pengangkut sampah selama 35 tahun, tetapi kakek itu belum memiliki penghasilan yang cukup karena harus menghidupi istri dan elapan anaknya. Khilda mengawali aksinya pada tahun 2007. Aneka produk sampah mengantarkan Kota Sukabumi sebagai salah satu wilayahunggulan di Jawa Barat dalam hal pengolahan sampah. Berkat pengolahan ini, Sukabumi sukses menyabet Government Award dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Selain itu, banyak prestasi yang didapat dari Khilda dalam bentuk pengolahan sampah. Prestasi yang ia dapat membuatnya bersyukur. Ia melakukan hal ini untuk biaya kuliah dan biaya pendidikan kelima adiknya. Kebesaran jiwanya dan keuletannya terinspirasi dari sebuah semangat keimanan. Ia berharap bisa mengembangkan program pengolahan sampah ke semua pelosok daerah Indonesia dan tukang insinyur seperti Doel yang bisa melestarikan lingkungan.

Sabtu, 14 Desember 2013

Sumber Inspirasi Sang Inspirator

      Semakin banyaknya penulis baru yang terkenal dengan karya-karyanya menginspirasi banyak orang untuk juga turun dalam dunia menulis. Ya, dunia menulis kini terlihat seksi di mata banyak orang. Tak hanya memuaskan hati dan pikiran dengan membuahkan karya, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan yang membawa penciptanya menjadi kaum jutawan. Kesuksesan para penulis kenamaan dunia pun ternyata tidak lepas dari pejalanan masa kecilnya.

    1)  Joanne Kathleen Rowling (Inggris)
          
         Bermula dari kebutuhan menghidupi keluarga setelah mengalami perceraian, J.K. Rowling kini menjadi salah satu penulis kenamaan yang menginspirasi dunia lewat karyanya yang amat inovatif dan telah terjual lebih dari 400 juta kopi di seluruh dunia. Penulis asal Inggris ini tumbuh sebagai seorang ''pelahap buku''. Buku karangan Paul Gallico berjudul Manxmouse yang mengisahkan makhluk aneh dalam tubuh tikus dan memiliki telinga seperti kelinci dan kaki seperti monyet merupakan salah satu buku favoritnya masa kecil.

    2)  Haruki Murakami (Jepang)
         
      Haruki Murakami adalah novelis asal Jepang yang berhasil menghipnotis banyak orang lewat jalinan kata-katanya ini menghabiskan waktu masa kecil dengan membaca dan mendengarkan musik yang mampu mengantarkannya ke mana pun ia inginkan. ''Aku bisa pergi ke St. Petersburg atau Hollywood, jika aku mau. Itulah kekuatan novel, bisa mengantarkan pergi ke mana yang kau mau''. Kini, ia mengajak menembus batas imajinasi fisik dan emosi yang mampu membuat pembacanya tersedu dan termangu.

    3)  Ernest Miller Hemingway (Amerika) 

      Karyanya menginspirasi banyak penulis hebat, tetapi dia sendiri juga terinspirasi dari penulis kaliber lainnya. Karya Mark Twain, Tolstoy, dan William Shakespeare adalah beberapa di antaranya yang memberi pengaruh pada jalan hidup dan karyanya. Dari penulis lain, ia belajar cara menulis.

                                             Sumber: Kompas, 14 Desember 2013

Rabu, 04 Desember 2013

Pengalamanku (Part VI)

    Pada hari Senin kemarin, dibagikan jadwal Ujian Akhir Semester 1 dengan materi yang wajib dipelajari pada jam pelajaran Matematika. Jumlah mata pelajaran yang hadir di Ujian Akhir Semester 1 mendatang ada 11 mata pelajaran sehingga hari Sabtu tanggal 14 Desember 2013 wajib masuk sekolah untuk mengerjakan IPS. Pada jam pelajaran Matematika, aku ditugaskan Bu Rina untuk bagian mengumpulkan soal minggu lalu. Bu Rina berpesan bahwa kelas 7A berhak mengumpulkan jawaban soal 10 nomor dari tanggal 3 Desember 2013 hingga tanggal 6 Desember 2013, tetapi kalau ada siswa kelas 7A mengumpulkan jawaban soal 10 nomor tersebut pada tanggal 2 Desember 2013 maka tidak masalah. Sedangkan kelas lain wajib mengumpulkan jawaban tersebut dari tanggal 2 Desember 2013 hingga tanggal 5 Desember 2013. Namun ada hal yang tidak terduga yaitu ujian teori Agama Islam materi Taharah, Shalat wajib, Shalat Berjamaah, dan Malaikat beserta tugasnya. Pak Kun belum menginformasikan hal ini, tetapi Bu Farida membolehkan membuka buku untuk mencari jawabannya.
     Esok harinya, usai pelajaran Matematika ada ujian praktik Biologi yaitu penggunaan mikroskop namun Bu Sumi membatalkannya karena ingin membahas ujian teori hari Selasa minggu lalu dan mengerjakan evaluasi bab 4 Biologi untuk persiapan Ujian Akhir Semester 1 atau UAS. Kemudian aku mengumpulkan prakarya tanah liat dan rancangannya di kertas HVS A4. Alhamdulillah, nilai Prakarya dan rancangannya bagus. Selanjutnya, dimulai ujian PPkn bab 4 tentang Norma namun ditunda ke hari Kamis tanggal 5 Desember 2013 karena semua ruangan mati lampu namun Bu Juju, guru PPkn sudah berjanji bahwa ujiannya diadakan hari ini dan saat ini aku sudah siap sehingga aku meminta ujian PPkn bab 4 hari ini dengan waktu 25 menit. Alhamdulillah, soal ujiannya mudah namun harus teliti. Jumlah soalnya ada 30 butir soal dan pilihan ganda semua sehingga memudahkanku dalam menjawab soal. 
      Esok harinya, pelajaran Bahasa Indonesia mengambil nilai puisi bagi yang belum. Setelah itu, pelajaran Ekonomi yaitu kuis berupa tanya jawab. Jika berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan guru maka teman sebangkunya memperoleh sarrus yaitu tambahan nilai dari guru pelajaran tersebut. Selanjutnya, pelajaran English mengerjakan soal di buku dan di kertas yang diberikan Mr.Jay. Pelajaran Seni Budaya membaca rankuman yang ada di buku dan membuat nada 1 kress, 2 kress, dan 3 kress. Kalau Geografi mengerjakan soal uji pemahaman materi Bab 1 dan 2. Kalau Fisika melihat video Rainbow in the bottle. Sedangkan Matematika membuat soal dan jawaban di kertas karton.