Minggu, 11 Mei 2014

BACK TO JAKARTA

     Hari demi hari berlalu dengan cepat, bagaikan sebuah mimpi yang muncul sekejap. Kami harus meninggalkan Balikpapan. Tak terasa sama sekali, sudah 4 hari di Balikpapan. Aku sangat sedih jika berpisah dengan kota bisnis yang ini karena menurutku sangat eksotis dan sangat beautiful. Kami langsung breakfast dan berfoto-foto dengan om dan tanteku. Setelah itu, aku langsung berenang sambil menikmati untuk terakhir kalinya menikmati hotel ini. Setelah berenang, kami langsung packing sebelum check out hotel. Abis dari hotel, kami beli amplang dulu sebelum ke bandara.
            
          Di bandara.... Kami langsung check in dan menunggu waktu boarding. Waktu boardingnya jam 12.30 WITA sementara flightnya jam 13.00 WITA. Namun diperkirakan tiba di Jagsung karta pada pukul 13.47 WIB. Aku sangat sedih ninggalin Balikpapan karena aku udah betah banget di sana. Kami naik pesawat airbus Garuda Indonesia dan suasananya sangat beda. Di pesawat, aku main games di tv nya. Ini pengalaman pertamaku banget.

       Setiba di Jakarta... Kami langsung bergegas ambil koper lalu naik taksi ke rumah. Namun rutenya sangat panjang. Jadi, aku tidur di taksi deh karena ngantuk banget. Gak terasa udah nyampe rumah. Aku betul-betul gak nyangka kalo udah di rumah. Menurutku, pengalaman liburan ke Balikpapan merupakan salah satu pengalaman berharga yang kudapat. Semoga, INSYA ALLAH aku bisa ke Balikpapan lagi. AAAAMIIIIIN. Good bye Balikpapan, welcome to Jakarta.

JALAN JALAN DI BALIKPAPAN

     Esok hari, kami breakfast di hotel. Aku sangat senang karena makanannya sangat favorit dan lebih banyak western food nya. Setelah breakfast, aku langsung berenang. Kolam renangnya juga memiliki view ke laut jadi bisa melihat sunset dan sunrise secara langsung. Setelah berenang, tour Balikpapan dimulai. Kali ini, tourguide nya om aku sendiri karena kebetulan sedang tinggal di Balikpapan. Kami lunch dulu di restoran yang sangat terkenal dengan soto banjar nya. Setelah itu, kami ke tempat Beruang Madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup Balikpapan. Beruang Madunya hampir semuanya cacat jadi harus dirawat. Setelah ke tempat Beruang Madu, kami ke Kemala Beach. Awalnya, aku mau main air di pantai namun aku takut mengotori mobil om aku jadi aku hanya foto-foto di sana. Setelah itu, kami kembali ke hotel untuk istirahat sebelum dinner di restoran seafood pinggir laut. Setelah dinner, kami beristirahat untuk persiapan besok. 
     
        Esok hari, kami breakfast di hotel. Setelah breakfast, kami bersiap diri untuk tour lagi. Setelah itu, kami tour ke tempat penangkaran buaya. Di sana, mayoritas terdapat buaya muara. Selain itu, ada juga buaya supit dan buaya rawa. Buayanya sangat besar jadi ngeliatnya agak serreeem. Namun ada juga kepala buaya yang udah mati. Buaya itu biasa dipanen dengan menyisakan kepala buayanya. Setelah itu, kami ke rumah lamin dan disana juga terdapat 2 ekor gajah yang sangat besar. Namun, sangat jauh bila bertemu gajah. Setelah itu, kami langsung ke hotel untuk shalat jumat di Balcony Mall. Abis shalat jumat, kami makan siang di texas fried chicken sebelum ke Pasar Kebun Sayur. Namun bukan sayuran yang dijual, tetapi perhiasan dan cenderamata lainnya. Setelah dari kebun sayur, kami mampir di tempat sate padang untuk makan sate. Setelah itu, aku berenang dan melihat sunset dari kolam renang. Itulah sunset terakhir yang kulihat langsung. Besoknya, kami harus meninggalkan Balikpapan karena harus balik ke Jakarta.

WELCOME TO BALIKPAPAN

          Pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014, aku, mama, dan kakak jalarena ban-jalan ke Balikpapan-Kalimantan Timur. Kami menyusul papa yang sedang dinas di sana. Kami berangkat ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 14.30 WIB. Setiba di bandara, kami langsung check in dan masukkan bagasi ke kabin pesawat. Kami langsung naik pesawat pada pukul 16.30 WIB sementara flight nya pada pukul 17.00 WIB. Saat dipanggil untuk boarding, kami langsung bergegas naik pesawat agar nggak ketinggalan. Untuk jadwal tiba di Balikpapan, diperkirakan pada pukul 20.05 WITA. Kami pergi ke Balikpapan dengan pesawat Citilink. 
             
        Setiba di Bandara Internasional Sepinggan-Balikpapan... Kami langsung mengambil koper dan bergegas keluar dari bandara. Setelah itu, kami langsung dijemput papa ke restoran untuk dinner. Setiba dinner, kami makan kwetiaw dan mantao. Setelah dinner, kami langsung masuk hotel. Kami menginap di Swiss BelHotel Balikpapan. Pemandangan hotelnya sangat indah karena menghadap ke laut. Aku sangat senang karena view dari hotelnya dan kamarnya sangat nyaman. Selain itu, hotelnya bersebrangan dengan Balcony City Mall namun mall nya sangat sepi. Kami sangat lelah karena baru tiba dari bandara. Esok harinya, kami akan berpetualang di Balikpapan.

Kamis, 02 Januari 2014

Liburan Akhir Tahun

         Pada tanggal 23 Desember 2013 hingga 28 Desember 2013, kami pergi ke Bali dengan tujuan merayakan ulang tahun kakak pada tanggal 25 Desember 2013. Pada pukul 03.40 WIB, kami  berangkat dari rumah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Setiba di sana, kami diperiksa tiketnya sebelum masuk bandara. Setelah itu, ada pemeriksaan benda yang terbuat dari logam karena diduga ada benda berbahaya yang terbawa. Semua anggota keluargaku kecuali aku diperiksa. Aku bersyukur karena tidak memiliki bahan logam. Sebelum check in pesawat, kami melaksanakan Shalat Subuh terlebih dahulu. Selanjutnya, kami langsung melakukan check in pesawat. 
              Pada pukul 05.20 WIB, kami berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Perjalanan ke Bali kurang lebih 2 jam 25 menit menggunakan Pesawat Air Asia QZ 7510. Karena aku belum sarapan, aku membeli makanan di pesawat. Pada pukul 08.45 WITA, kami tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar. Selanjutnya, kami pergi ke restoran masakan khas Surabaya. Mama, papa, kakak, pemandu wisata (tour guide), dan supir makan rawon dan soto ayam sedangkan aku makan camilan. Setelah  itu, kami pergi ke Tanah Lot. Di sana, kami bisa mengambil gambar pura maupun lautnya serta melihat pemandangan laut yang indah. Setelah itu, kami pergi ke Bedugul melaksanakan makan siang dan shalat. Makanan yang ada di sana yaitu makanan khas Bali dan halal. Setelah itu, kami pergi ke Lovina untuk mencari lokasi hotel. Setelah tiba di hotel, kami langsung check in hotel di Melka Excelsior Hotel. Di sana ada kolam khusus lumba-lumba, terapi lumba-lumba, pertunjukan lumba-lumba, kebun binatang, dan melihat lumba-lumba di tengah laut pada pagi hari. Aku, papa, dan kakak bermain biliar. Setelah itu, langsung mandi dan shalat Magrib. Kemudian, pergi makan malam di luar karena menu makan malam di hotel tidak halal. Setelah makan malam, kami shalat Isya dan harus tidur cepat karena besok  pukul 06.00 WITA ada acara melihat lumba-lumba di pagi hari.
            Esok harinya (24 Desember 2013), kami melihat lumba-lumba di tengah laut pada pagi hari dan itu merupakan pengalaman yang menakjubkan. Kemudian kami sarapan sebelum dolphin show dimulai. Setelah itu, kami langsung melihat pertunjukan lumba-lumba. Selanjutnya, kami berenang dan setelah itu mandi. Kemudian shalat dulu sebelum check out hotel dan langsung ke Kintamani untuk makan siang. Setelah itu, kami langsung ke Ubud namun sebelumnya, kami pergi ke Pasar Ubud. Setelah itu, kami langsung ke Hotel Pertiwi Bisma 1 Ubud yang terletak di Jalan Bisma. Selanjutnya, kami mandi dan shalat lalu, tidur. 
          Esok harinya (25 Desember 2013), hari ulang tahun kakak. Kami shalat lalu sarapan. Kemudian, kami berenang dan berikutnya mandi. Setelah itu, kai bersepeda di area Jalan Bisma lalu beristirahat. Setelah itu mandi dan sebelumnya shalat terlebih dahulu. Lalu, kami makan siang di Bebek Tepi Sawah. Setelah itu, kami ke Monkey Forest yaitu hutan khusus monyet. Lalu pulang ke hotel dan berenang. Setelah itu, aku dan mama makan malam di Casa Luna dan lihat-lihat toko oleh-oleh di Ubud. Setelah itu, shalat dan tidur.
         Esok harinya (26 Desember 2013), kami shalat lalu pergi bersepeda hingga dari hotel hingga ke Museum Seni Mario Blanco, tempat lukisan-lukisan yang dibuat oleh Mario Blanco, pelukis kelas dunia yang berasal dari Italia yang tinggal di Ubud. Setelah itu, kami kembali ke hotel untuk sarapan. Kemudian, aku berenang lalu mandi. Setelah itu, kami beristirahat dan bersiap-siap check out hotel. Sebelum check out, kami shalat dulu. Setelah itu, kita ke Tegallalang, daerah yang terkenal dengan sawahnya. Selanjutnya, kita makan siang di Sanur. Kemudian, kami pergi ke Dreamland di Pecatu melalui Jalan Tol Nusa Dua. Di Dreamland, kita bisa menyaksikan pemandangan laut yang indah dan matahari terbenam. Setelah itu, kami langsung menuju hotel di Kuta yaitu Ohana Hotel Kuta. Setelah itu, kami makan roti lalu shalat. Setelah itu kami tidur.
              Esok harinya (27 Desember 2013), kami shalat lalu sarapan. Setelah itu, kami membeli oleh-oleh di Discovery Mall. Lalu, kami ke tempat pusatnya oleh-oleh Bali yaitu Krisna. Setelah itu, kami Shalat Jumat kecuali mama. Kemudian, kami makan siang di Warung Nikmat. Selanjutnya, kami pergi ke Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di sana, kita bisa melihat Patung GWK an tempat menarik lainnya. Berikutnya, kami ke Uluwatu. Di Uluwatu, kita bisa melihat tari kecak, pura, pemandangan laut, matahari terbenam, dan monyet yang nakal. Setelah itu, kami makan malam di restoran Padang. Kemudian, kami mengelilingi kota Kuta. Selanjutnya, kami kembali ke hotel. Berikutnya mandi, kemudian shalat lalu tidur.
              Esok harinya (28 Desember 2013), kami shalat lalu jalan-jalan mengelilingi Pantai Kuta. Setelah itu, kami sarapan , kemudian berenang. Setelah berenang, kami mandi dan bersiap-siap check out. Namun sebelum check out, kami shalat terlebih dahulu. Setelah itu, kami check out lalu makan siang di restoran mie ayam. Setelah itu, kami ke Nusa Dua lalu makan malam di restoran Padang. Setelah itu, kami shalat dulu lalu pergi ke Bandara Ngurah Rai. Di sana seperti biasa alur-alur masuk pesawat. Pesawatku mulai berangkat ke Jakarta seharusnya pada pukul 20.45 WITA namun ditunda 2 jam menjadi pukul 22.50 WITA. Aku masih beruntung karena ada Pesawat Air Asia tujuan Jakarta ditunda hingga pukul 01.00 WITA. Pada pukul 22.50 WITA, kami langsung berbaris masuk pesawat. Pesawatku yaitu Garuda Indonesia GA 421. Di Garuda, tempat duduk kami berada di lantai 2. Inilah pengalaman pertamaku duduk di lantai 2. Tiba di sana pada pukul 24.00 WIB dan tiba di rumah pada pukul 01.20 WIB.
            Pada tanggal 31 Januari 2013 malam tahun baru, kami memasang kembang api di komplek dan langit di komplek penuh kembang api. Aku memasang 4 buah kembang api dengan 8 kali ledakan setiap kembang apinya. Semua ledakan kembang apinya sangat menakjubkan dan aku mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014 Happy New Year 2014.

Senin, 30 Desember 2013

Ringkasan Novel V : Sebelas Patriot

Penulis                 = Andrea Hirata
Penerbit               = PT. Benteng Pusaka
Tanggal terbit       = Juni 2011
Kategori              = Cerita inspiratif 
Tema                   = Cinta seorang anak, pengorbanan seorang ayah, dan kegigihan menggapai mimpi
Tokoh                 = 01) Ayah (Si bungsu)          05) Pelatih Amin          09)                    
                              02) Si sulung                       06) Pak Cik, pemburu 10)
                              03) Van Holden                  07)                              11)
                              04) Si tengah                       08)                              12)
                                                           
Ringkasan            = 

      Pada zaman penjajahan Belanda, di Belitong, ada 3 lelaki kecil yang berusia 13, 15, dan 16 tahun diseret Belanda untuk ditugaskan menggantikan ayah mereka yang hampir sepanjang hidup telah ditindas Belanda, sampai lunas tenaga dan usianya. Mereka bertiga bersama dengan ratusan anak lainnya yang di bawah umur harus melakukan kerja rodi. Kehidupan ketiga bersaudara dan seluruh warga di Belitong suram terutama kehadiran pemimpin Distric beheerder Van Holden yang memimpin wilayah ekonomi Pulau Bangka dan Belitong dengan kejam. Van Holden juga membangun tangsi yaitu tempat para ekstremis disiksa tanpa ampun walaupun hanya melakukan kesalahan sepele. Contohnya tidak menunduk jika melewati bendera Belanda dan tidak turun dari sepeda jika berpapasan dengan Belanda sehingga membuat warga Belitong sengsara. Peraturan ini harus ditaati semua warga Melayu agar tidak dibawa ke tangsi atau ditembak. Anehnya saat Peringatan lahirnya Ratu Belanda, orang-orang Melayu harus memeriahkannya dengan cara mengikuti piala  District beheerder dimana Belanda selalu dijadikan pemenang.
     Waktu terus berjalan, selanjutnya si bungsu dari 3 bersaudara itu menjadi ayah seorang anak lelaki bernama Ikal. Ikal sangat perhatian dan menyayangi ayahnya. Ayah Ikal pendiam dan penyabar. Namun setelah Ikal menemukan satu foto lama bergambar ayahnya di masa remaja, akhirnya Ikal mengetahui bahwa ayahnya pernah menjadi pemain sayap kiri kesebelasan kuli parit tambang yang hebat. Karena kehebatannya, kesebelasan prajurit Belanda kalah saat pertandingan perayaan ulang tahun Ratu Belanda (Ratu Yuliana). Ayah dibawa prajurit Belanda ke tangsi. Penduduk cemas akan nasib ayah saat itu, dan ketika ayah Ikal dilempar ke luar tangsi, keadaannya sangat memilukan tempuurung kaki ayah Ikal, punggungnya luka-luka. Itulah penyebab kaki ayah pincang dan ayah seperti selalu menahan haru ketika menyaksikan pertandingan sepak bola. Itu semua diceritakan oleh Pak Cik, pemburu kepada Ikal.
       Setelah tahu cerita tersebut, Ikal bersemangat untuk menjadi pemain sayap kiri yang hebat agar ayah bangga setelah seleksi, Ikal berhasil menjadi pemain sayap kiri kesebelasan junior provinsi. Sayang, Ikal gagal menjadi pemain nasional PSSI, klub kesayngan Ikal dan ayahnya.
       Usai SMU, Ikal kuliah di Universitas Sorbonne, Prancis. Selama musim panas, Ikal dan sepupunya, Arai berkelana di Eropa dan Afrika. Sampai di Spanyol, Arai pergi ke Alhambra dan Ikal ke Madrid. Walau keuangan kritis, Ikal berusaha membelikan kaus bertuuliskan Luis Figo di markas besar klub Real Madrid di Estadio Santiago Bernabeu. Ternyata kaus tersebut mahal, yaitu seharga 250 euro. Ikal hanya memiliki 60 euro. Ikal kecewa namun berjanji kepada Adriana, sang pramuniaga untuk kembali demi kaus yang juga ditandatangani Luis Figo itu, idola ayah Ikal.
        Singkat cerita, Ikal mencari kerja di Barcelona. Pagi hingga siang hari menjadi tukang cat dan tukang angkat furnitur. Malam hari menjadi pembantu umum klub sepak bola junior Barca. Semua itu pekerjaan kasar. Memunguti bola, mengumpulkan kaus pemain, dan diperintah-perintah oleh pebantu pelatih utama. Selain itu, waktu senggang dipakai untuk mengamen.
          Ketika sudah terkumpul 250 euro, Ikal segera ke Madrid. Untung saja kaus yang tinggal selembar itu disimpan Adriana untuk Ikal sehingga tidak dibeli orang lain. Ikal bahagia sekali, karena bisa memberikan kejutan bahagia kepada ayahnya. Ikal dan Adriana berteman baik. Adriana memberi tiket sepak bola Real Madrid melawan Valencia dengan harga sangat spesial. Tontonan sepak bola ini sangat bersejarah untuk Ikal sebagai orang kampung. Tak ada lagi hal yang membahagiakan Ikal selain bisa membahagiakan ayah tercinta.

Rabu, 18 Desember 2013

Ringkasan Novel IV : Tumbuh di Tengah Badai

Penulis           = Herniwatty Moechiam
Penerbit         = PT. Lini Laskar Pelangi
Tanggal terbit = April 2009
Kategori        = Kisah nyata
Tema             = Perjuangan seorang Ibu untuk anaknya
Tokoh           = a) Catra
                        b) Ibu Henny, ibunda Catra
                        c) Bapak Wim, ayahanda Catra
                        d) Tantri
                        e) Yanno

Ringkasan      =

     Pada November 1989, pukul 3:10, seorang ibu melahirkan bayi laki-laki. Bayi tersebut diberi nama: Catur Putra dan panggilannya Catra. Tumbuh kembang fisik Catra tergolong normal walaupun saat bayi, Catra sering sakit. Diagnosa dokter adalah Catra alergi dan asma.
     Menjelang usia 2 tahun, ibunda merasa ada yang janggal pada Catra. Catra belum bisa bicara walau banyak ocehannya yang tidak jelas. Setelah menjalani terapi wicara dan beberapa pemeriksaan, Catra dinyatakan sebagai penyandang autis. Autis adalah gangguan perilaku, yang pada saat itu masih langka cara penanganannya. Ibu Henny dan Pak Wim rajin mendiskusikan kondisi Catra ke ahlinya. Terkadang Pak Wim putus asa dan sering marah pada keluarganya. Ini karena Pak Wim belum ikhlas menerima keadaan Catra yang sulit berkomunikasi. 
      Hanya Ibu Henny yang sangat sayang dan gigih merawat, mendidik serta mengantar Catra ke dokter, psikiater, sekolah, dan tempat-tempat terapi. Kakak Catra ada dua orang, yaitu Tantri dan Yan. Mereka tergolong anak nakal dan terlihat seperti kecewa, karena merasa ibu hanya sayang pada adik mereka. Betapa repot dan letihnya fisik dan jiwa Ibu Henny menghadapi permasalahan yang ada. Terlebih lagi Catra sempat ditolak waktu mendaftar sekolah karena kondisinya tersebut.
     Waktu terus berjalan. Dengan semangat dan tenaganya, perjuangan Bu Henny tidak sia-sia. Catra semakin pandai, mulai menyamai teman-teman sebayanya. Kondisi emosinya mulai stabil. Sejak di sekolah dasar, Catra sudah tergabung dalam orkestra karena ia pandai memainkan biola. Minatnya pada gambar-gambar arsitektur lama membaawanya ke komunitas museum. Catra juga senang melihat masjid. Teman-teman Bu Henny sesama orang tua murid yang dulu mengejek dan menjauh, kini mengakui kelebihan Catra. 
         Catra menyadari bahwa ibunya yang selalu mengerti dan selalu siap untuk dirinya. Kak Tantri dan Yan juga mulai membaik perilakunya. Mereka membimbing Catra saat adiknya ini memasuki masa remaja. Ibu Henny terharu dan bangga melihat perkembangan anak-anaknya. 
      Saat Catra lulus SMU, ia diterima di dua universitas negeri paling bagus. Universitas Gajah Mada menerimanya di fakultas arkeologi. Universitas Indonesia menerima Catra di fakultas sastra. Kebahagiaan Catra dan keluarga tak terbendung lagi. Catra lulus ujian tertulis, mengalahkan ribuan peserta. Catra memutuskan untuk kuliah di Universitas Gajah Mada. Tahun 2013 ini Catra diwisuda menjadi seorang arkeolog.

Senin, 16 Desember 2013

Ringkasan Novel III : Ramzi dan Kesatria Benteng

Penulis            = Raliesta
Penerbit          = PT. Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit  = Mei 2013
Kategori         = Persahabatan
Tema              = Strategi menentukan kemenangan
Tokoh            = 01) Ramzi       05) Gena     09) Ditto
                         02) Dhani        06) Arinal    10) Ganda
                         03) Roem        07) Farid     11) Pak Yaser
                         04) Ruby         08) Ferdi     12) Pak Irfan

Ringkasan      =

       Pada suatu hari, ada seorang anak lelaki kelas 5 SD yang bersekolah di SD Teluk Angsan bernama Ramzi. Sejak kedua orangtuanya meninggal dunia, ia tinggal di rumah pamannya, yaitu Paman Irawan namun Ramzi selalu ditindas oleh sepupunya, yaitu Dhani. Penindasan ini terulang di sekolahnya. Awalnya, Ramzi tidak mau melakukan apapun saat ditindas, tetapi lambat laun ia mulai melawan Dhani walaupun masih kalah dalam berkelahi. 
       Saat di sekolah, ia berhasil mendapatkan tiga orang sahabatnya, yaitu Farid, Roem, dan Ditto namun sahabatnya bertambah lagi dengan kehadiran murid baru yaitu Gena. Walaupun bertubuh besar, Gena lebih pintar daripada mayoritas anak gemuk. Mereka berempatlah yang berusaha membantu Ramzi dalam menyingkirkan Tim Bomber yang beranggota Dhani, Ruby, Ganda, Arinal, dan Ferdi karena Tim Bomber sudah menindas siswa SD Teluk Angsan sehingga Ramzi dan sahabatnya berusaha menghentikan perilaku yang dilakukan Tim Bomber.
      Akhirnya, Roem mengetahui cara mengalahkan Tim Bomber, yaitu bermain petak benteng memakai kuda lumping karena Roem yakin bahwa Tim Bomber berpostur tubuh gemuk sehingga tidak dapat berlari cepat sehingga lebih mudah ditawan. Pertandingan dimulai, tim yang berhasil memenangkan dua dari tiga pertandingan dengan skor 15 berhak memiliki Lapangan Teluk Angsan. Pada pertandingan pertama, Tim Bomber berhasil mempermalukan Ramzi dan sahabatnya namun sebelum pertandingan kedua, Ramzi dan para sahabatnya membuat strategi agar dapat mengalahkan Tim Bomber pada pertandingan kedua. Alhamdulillah, usaha Ramzi dan sahabatnya berhasil sehingga skor kedua tim menjadi satu sama.
        Tetapi sebelum pertandingan terakhir, Farid mendadak sakit sehingga Ramzi dan sahabatnya mencari pengganti Farid. Pada awalnya, Ramzi dan sahabatnya bermain di rumah Gena dan terinspirasi dari adik kembar Gena, Gina. Ia sangat lincah dan memiliki kecepatan yang stabil sehingga Ramzi tertarik memilihnya walaupun Gena melarangnya karena Gina perempuan. Lalu, Ramzi meminta tolong Gina agar mau menjadi anggota timnya karena Farid sakit. Akhirnya, Gina mau menerima bujukan Ramzi.
       Kemudian, pertandingan terakhir dimulai. Ini pertama kali Gina menunjukkan aksinya. Pertandingan baru dimulai, Gina sudah berhasil menaklukkan benteng Tim Bomber. Pada akhirnya, Gina bukan dianggap anak perempuan, tetapi anak laki-laki. Akhirnya, Ramzi dan pasukannya berhasil memenangi pertandingan, tetapi diwarna kecelakaan yang dialami Dhani sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
          Tenyata selain pertandingan petak benteng, diwarnai juga oleh rencana busuk pecurian surat tanah SD Teluk Angsan untuk mengambil alih sekolah dan mengubahnya menjadi pasar swalayan. Awalnya saat sedang membagikan kertas yang sudah dinilai pada anak-anak lain. Masih ada empat lembar kertas. Farid sakit, Astri izin, Rully belum ada keterangan. Ramzi heran kertas tugasnya kelebihan satu. Kemudian ia memeriksa bahwa isi kertas tersebut yaitu ''Kesempatanmu hana sampai Minggu malam. Ambil surat-surat itu dan buat seolah terjadi kecelakaan. Kau tidak akan dapat bagian kalau rencana ini gagal''.
         Kemudian, Ramzi bertekad ke Teluk Angsan dan diam-diam pergi ke ruang kepala sekolah. Tiba di ruang kepala sekolah, Ramzi heran Pak Yaser diikat di ruang kepala sekolah. Saat itu, Ramzi sedang bengong lau ada yang menepuk pundaknya. Kemudian berbalik dan kaget melihat Pak Irfan dengan senyum licik sambil meminta kameranya. Kemudian Ramzi melangkah mundur untuk menghindari Pak Irfan. Ramzi mengetahui segalanya. Ramzi tidak akan membiarkan Pak Irfan mencuri Teluk Angsan. Sikap Pak Irfan tidak terkendali sehingga berubah menjadi gila. Lalu, Pak Irfan mengeluarkan sesuatu dari sakunya untuk mengambil dirigen dan ditungkan ke buku-buku dan kertas yang berserakan. Pak Irfan menyiram seisin ruangan dengan bensin, tetapi tangan kanannya hanya memercikkan api sama sekali tak menyala. Ia mencoba sekali lagi, tetapi hanya ada percikan api sesaat. Dicobanya sekali lagi, tetapi hanya ada percik kecil yang langsung menghilang. Lagi, dan kali ini api keluar dari mulut korek gas sehingga membuat ruang kepala sekolah terbakar. Pak Irfan tersenyum lebar. Setelah Pak Irfan mengucapkan nama ayah Ramzi, semangat Ramzi langsung membara. Ramzi dan Pak Irfan berkelahi. Ramzi terpental. Kepala Ramzi membentur sudut meja. Pak Irfan memegangi pelipisnya yang luka, darah mengucur menghalangi pandangannya.
        Ramzi tersadar bahwa kejadian tersebut membanjiri ingatannya. Ia bingung padahal sebelumnya hanya ada Pak Irfan. Lalu, Pak Lukman memberitahukan bahwa surat tanah tersebut tidak diambil oleh Pak Irfan. Ramzi pikir, Pak Yaser adalah pelakunya namun Pak Yaser telah menyelamatkan Ramzi sehingga ia salah menilai Pak Yaser. Ia bertanya tentang kondisi Pak Yaser. Pak Lukman menjawab bahwa Pak Yaser berada di ruang ICU.
         Ruang kepala sekolah dibangun lagi. Tidak ada benda penting yang hilang namun hanya ada kerusakan yang memperbaiki hubngan seluruh penghuni SD Teluk Angsan. Karena kejadian itu, semua orang bekerja sama membangun ruang kepala sekolah yang lebih kokoh. Farid bertanya kepada Ramzi tentang keadaan Dhani. Ramzi menjawab bahwa dia dan Dhani mendapat hukuman, tetapi Dhani mendapat hukuman yang lebih berat karena Bibi Nila sangat marah tentang betapa sombongnya Dhani di sekolah. Ramzi dan sahabatnya berharap SD Teluk Angsan aman dan mendapat  guru pengganti yang lebih baik.